"Kami memastikan kondisi para pegawai dan sistem kelistrikan yang ada di sana aman dan tidak mengalami kerusakan,” ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda dalam keterangan resmi, Jumat, 22 Januari 2021.
Ia mengungkapkan beberapa wilayah seperti Melonguane, Beo, dan sebagian Petta mengalami gangguan kelistrikan saat gempa mengguncang. Namun, PLN berhasil memulihkan gangguan tersebut dalam waktu singkat.
“Gempa terjadi pukul 19.23 WIB, tidak sampai empat jam gangguan yang terjadi karena gempa sudah dapat dipulihkan,” tambah Huda.
Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Sitaro masuk ke dalam Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tahuna. Saat ini sistem kelistrikan di Tahuna memiliki daya terpasang sebesar 48 megawatt (MW) dengan beban puncak sebesar 19,17 MW. Dengan jumlah luas wilayah 2.253 kilometer persegi, terdapat sekitar 84 ribu pelanggan di tiga kepulauan tersebut.
Huda menambahkan saat ini petugas PLN terus bersiaga memantau kondisi di daerah-daerah yang rawan mengalami gempa. Jika diperlukan, PLN siap untuk mengirimkan bantuan personel kelistrikan ke daerah-daerah yang mengalami bencana.
"Kami terus siaga memonitor kondisi kelistrikan. Jika dibutuhkan bantuan di satu lokasi bencana, kami selalu mengirimkan personil tambahan dari daerah lainnya. Saling tolong-menolong dan gotong royong saat terjadi bencana selalu kita lakukan, supaya pemulihan listriknya lebih cepat," pungkasnya.
(Des)