Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan perkembangan penelitian mengenai vaksin tersebut terus berjalan. Ia memproyeksikan pada kuartal IV uji klinis tahap kedua bisa dilakukan.
"Kami juga di Kalbe sedang siapkan uji klinis dengan Korea. Saat ini masuk ke uji klinis kedua. Mudah-mudahan kuartal 4 (2020) sudah berjalan," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis, 1 Oktober 2020.
Ia juga menyampaikan, jika tak ada aral melintang, vaksin ini bisa diproduksi massal dan siap diedarkan pada pertengahan 2021.
"Harapannya di pertengahan 2021 vaksin sudah siap," ucapnya.
Sebelumnya, pada Mei 2020 Kalbe Farma telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Genexine, Inc.
Kalbe dan Genexine sepakat untuk melakukan uji klinis GX-19 di Indonesia yakni pengembangan vaksin DNA terhadap virus korona oleh konsorsium dengan Genexine, Binex, the International Vaccine Institute (IVI), GenNBio, the Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), and Pohang University of Science & Technology (POSTECH).
Sejauh ini, riset vaksin yang telah dilakukan kepada primata telah menghasilkan antibodi yang mampu menetralisir virus korona, sehingga tahap berikutnya akan diuji pada manusia.
(DEV)