"Tujuan awalnya, melalui program kartu prakerja, kami mendorong agar mereka menjadi wiraswasta," katanya dilansir Antara, Kamis, 13 Januari 2022.
 
Pemerintah menjalankan program kartu prakerja di awal masa pandemi virus covid-19 yaitu pada 2020. Tidak semata berfungsi sebagai jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi covid-19, melainkan yang lebih penting adalah untuk peningkatan kompetensi kerja.
Selain mendapatkan pelatihan kerja, setiap peserta program kartu prakerja menerima uang total Rp3.550.000 yang terdiri dari biaya bantuan pelatihan Rp1 juta, biaya survei pascapelatihan Rp150 ribu dan insentif pascapelatihan senilai Rp600 ribu per bulan selama empat bulan.
Selanjutnya, lanjut Airlangga, ketika para alumni program kartu prakerja sudah mulai membuka usaha, pemerintah mendorongnya dengan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM).
"Pembiayaan itu dengan pola kredit usaha rakyat atau KUR," ujarnya.
Melalui KUR, Airlangga menjelaskan untuk alumni kartu prakerja yang memulai usaha mikro, disediakan pembiayaan antara Rp10 juta hingga 100 juta.
"Tanpa jaminan. Bapak Presiden Joko Widodo setuju bunganya tiga persen selama enam bulan," katanya.
Selain itu, pembiayaan KUR untuk alumni program kartu prakerja yang menjalankan usaha kecil disediakan antara Rp100 juta sampai Rp500 juta.
Airlangga mendorong alumni kartu prakerja harus berani berutang untuk modal pengembangan usahanya.
"Dengan begitu sekaligus belajar restrukturisasi. Niscaya semua pengusaha mengalami proses seperti ini. Tidak ada pengusaha yang baru mengawali langsung sukses," pungkasnya.
(DEV)