"3.100 perusahaan lebih (bersedia)," kata Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani kepada Medcom.id, Selasa, 16 Februari 2021.
Adapun program vaksinasi mandiri yang dilakukan oleh swasta ini digagas untuk mempercepat dan memperluas jangkauan program vaksinasi yang dilakukan pemerintah.
Para pengusaha, ujar Rosan, sangat antusias terhadap program tersebut lantaran dipercaya bisa mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Rosan menyebutkan pelaku usaha yang masuk dalam anggota Kadin sepakat membuka peluang program tersebut setidaknya untuk 20 juta pekerja.
"Total 40 persen dari angkatan kerja yang jumlahnya 130 juta orang adalah 52 juta orang. Sehingga, kemungkinan yang ikut adalah setengahnya, yakni sekitar 26 juta orang, atau setidaknya 20 juta pegawai," ujar dia, belum lama ini.
Rosan juga memastikan bahwa program Vaksinasi Gotong Royong tidak dibebankan kepada pekerja atau karyawan, melainkan ditanggung oleh masing-masing perusahaannya.
Namun, jenis vaksin yang akan digunakan di luar dari vaksin Sinovac atau merek lain yang ada dalam daftar program vaksinasi gratis pemerintah.
(DEV)