"Banpres ini sangat dirasakan manfaatnya oleh pelaku usaha mikro di Sulawesi Tenggara dan tepat sasaran," ungkap Zabadi melalui keterangan tertulis, Jumat, 13 November 2020.
Zabadi mencontohkan pemilik kedai Djum Djum Thai Tea di Kota Kendari menggunakan banpres produktif sebagai modal kerja pada pertengahan Oktober lalu. Ia membuka kembali usaha minuman ringan yang sempat ditutup akibat pembatasan kegiatan sosial di wilayah Kendari.
"Dan dalam dua minggu terakhir omzet mencapai Rp1,7 juta per hari dengan keuntungan sekitar 40 persen," ujar dia.
Karena itu pihaknya terus mengawal proses pencarian dana Banpres Produktif bersama bank penyalur yakni BNI dan BRI. Wilayah Sulawesi Utara tercatat ada 60.214 usaha mikro dengan alokasi dana Rp144,5 miliar. Saat ini sebanyak Rp83,4 miliar dana bantuan sudah disalurkan untuk 34.749 usaha mikro atau setara 57,7 persen.
"Ditargetkan 42,3 persen sisanya pada awal Desember dana tersebut seluruhnya sudah dapat dicairkan oleh para penerimanya," tutur dia.
(Des)