Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, divestasi merupakan cara perusahaan untuk menutup beban utang dan bunga yang tahun lalu masing-masing hampir Rp90 triliun dan Rp4,7 triliun. Dari sembilan ruas tol yang akan didivestasikan, sebanyak empat ruas sudah hampir selesai.
"Akibat pandemi 2020 harusnya ada lima ruas yang kami divestasi, tapi kami gagal karena para investor menunda. Tahun ini kami merencanakan ada sembilan ruas yang kami siap untuk divestasi," katanya dalam webinar, Kamis, 8 April 2021.
Destiawan juga menyampaikan adanya Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) akan membantu proses divestasi ini nantinya. Sebab, INA bersedia mengakuisisi ruas-ruas tersebut.
"Beberapa ruas sudah dibahas, mau diakuisisi oleh INA. Ini akan membantu mempercepat. Kalau ini terjadi ini akan mengurangi beban utang Waskita," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma menambahkan dari divestasi sembilan ruas tol itu ditaksir akan menekan beban utang hingga Rp20 triliun.
"Efek divestasi tahun ini saja kalau misalnya sesuai target sembilan ruas maka praktis kita bisa merilis dari sisi utang itu sampai ke sekitar Rp20 triliun, itu akan lepas baik dari pembayaran dan konsolidasi. belum termasuk profit," jelas Taufik.
Tak hanya divestasi, ia juga menambahkan, dalam memperbaiki kinerja keuangan perusahaan konstruksi pelat merah tersebut juga akan melakukan restrukturisasi kredit kepada perbankan.
"Restrukturisasi ini tentunya dengan perbankan, ini akan buat beban bunga menurun," pungkasnya.
(DEV)