Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, LPEI menandatangani pernyataan komitmen penerima investasi pemerintah disaksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta Direktur Jenderal Kekayaan Negara dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.
 
"Kami akan secara maksimal menyalurkan PMN baik yang sifatnya komersial maupun penugasan khusus seperti PKE Kawasan, UKM, trade finance, dan alat transportasi," kata Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 7 Januari 2022.
Sementara dari jasa konsultasi, LPEI akan menargetkan program kolaborasi rumah ekspor di empat wilayah, yaitu Solo, Jakarta, Makassar, Surabaya, 100 eksportir baru UKM, dan 10 program klaster desa devisa baru. Tercapainya seluruh target ini tentu akan membutuhkan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam eksosistem ekspor.
Sebagai lembaga khusus yang memiliki mandat untuk menyediakan pembiayaan ekspor nasional dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, dan asuransi serta jasa konsultasi, LPEI mendapat PMN untuk penguatan permodalan dan peningkatan kapasitas usaha LPEI yang telah diterima sejak 2010 dengan nilai mencapai Rp28,7 triliun per Desember 2021.
PMN kepada LPEI digunakan untuk pembiayaan dan penjaminan dalam rangka penugasan umum maupun penugasan khusus. Penugasan khusus disalurkan untuk mendukung proyek atau program yang dianggap penting oleh negara termasuk dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. PMN yang diterima LPEI telah memberikan dampak yang positif baik bagi institusi maupun negara.
"PMN membantu LPEI mampu mengakselerasi pembiayaan hingga Rp84 triliun, penjaminan termasuk PEN Rp13 triliun, asuransi Rp11 triliun, dan penciptaan eksportir baru dan enam program desa devisa dengan 27 desa binaan. Bagi negara, LPEI menghasilkan kontribusi PNBP untuk negara dengan total Rp1,4 triliun, keseluruhannya periode 2010 hingga 2021," ujar dia.
Selain itu, atas pembiayaan yang disalurkan pada 2021, LPEI memiliki development impact seperti peningkatan investasi 2,5 kali atau Rp212 triliun, peningkatan PB sebesar 2,5 kali atau senilai Rp211 triliun, peningkatan ekspor hingga 3,6 kali atau senilai Rp302 triliun, dan penyerapan tenaga kerja mencapai 51 orang per Rp1 miliar pembiayaan yang disalurkan LPEI.
(ABD)