"Pemerintah terus berupaya untuk menggerakkan perekonomian. Dalam tiga tahun ke depan, BUMN mempunyai 88 proyek atau investasi besar yang harus dilakukan," kata Erick, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 20 Februari 2021.
Untuk itu, Erick mengajak Singapura untuk bekerja sama menggerakkan kembali perekonomian. Ia menambahkan Singapura bisa ikut terlibat karena pemerintah terbuka bagi kerja sama dengan negara maupun pengusaha dari luar negeri.
"Presiden Joko Widodo sudah membentuk dan menunjuk orang-orang profesional yang menangani Sovereign Wealth Funds Indonesia yang disebut INA. Banyak proyek-proyek yang disiapkan dan sangat prospektif karena akan memberikan return yang baik," ungkapnya.
Kepada para pejabat tinggi Singapura, Menteri BUMN menyampaikan tiga bidang yang bisa dikerjasamakan yakni energi, pariwisata, dan sektor keuangan. Erick berharap tawaran ini bisa dipertimbangkan dan dibahas lebih lanjut pelaksanaannya.
Sebanyak 13 pertemuan dilakukan Menteri BUMN sepanjang Jumat, 19 Februari kemarin. Salah satunya bertemu tiga pejabat Singapura, Menteri Luar Negeri Vivian Balakhrisnan, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Chan Chun Sing, dan Chairman Economic Development Board Beh Swan Gin.
Selain itu, Erick yang didampingi Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur BNI Silvano Rumantir bertemu kalangan pengusaha Singapura seperti CEO Bandara Changi, CEO Singapore Airlines, CEO Singtel, dan CEO Central Provident Fund Board.
Singapura menyambut baik tawaran bagi peningkatan kerja sama di bidang ekonomi. Kerja sama di tiga bidang yang disampaikan Menteri BUMN bukan hanya mungkin dilakukan, tetapi bisa memberikan manfaat bagi peningkatan kerja sama ekonomi bilateral.
"Senang bahwa di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19, kedua belah pihak terus menciptakan peluang bagi kalangan dunia usaha di kedua negara untuk membuat terobosan baru bersama dan memajukan kerja sama antara Indonesia dan Singapura," pungkas Menlu Vivian.
(ABD)