Populer Ekonomi: Harga Telur Tembus Rp30 Ribu/Kg hingga Jokowi Ingin Impor Obat hingga Alkes Dihentikan

Jakarta: Sejumlah berita ekonomi pada Senin, 27 Desember, terpantau menjadi perhatian para pembaca Medcom.id. Berita itu mulai dari Presiden Jokowi ingin impor obat hingga alkes dihentikan, harga telur tembus Rp30 ribu per kilogram, hingga penghapusan premium disarankan berbasis kondisi udara daerah.

Berikut rangkuman berita selengkapnya:

1. Jokowi Ingin Impor Obat hingga Alkes Dihentikan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keinginannya agar pemerintah dapat menghentikan impor baik alat kesehatan, obat-obatan, maupun bahan baku obat. Presiden berharap barang-barang tersebut dapat diproduksi sendiri di Tanah Air.
Baca berita selengkapnya di sini

2. Alamak! Harga Telur Tembus Rp30 Ribu/Kg

Harga komoditas pangan pokok meningkat sejak beberapa hari menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini. Terakhir, konsumen dibuat kaget karena kenaikan harga telur ayam ras.

Baca berita selengkapnya di sini

3. Program Booster Dimulai Awal Januari, Ini Perkembangan Vaksin Buatan RI

Pemerintah tengah menyiapkan pelaksanaan program vaksinasi covid-19 dosis ketiga atau booster pada awal Januari 2022. Dalam program tersebut, pemerintah akan menggunakan vaksin buatan luar negeri dan vaksin lokal seperti vaksin merah putih dan vaksin BUMN.

Baca berita selengkapnya di sini

4. Dapat PMN Rp470 Miliar, ITDC Kebut Pengembangan Tana Mori

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengembang dan pengelola kawasan pariwisata di Indonesia, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), telah menerima penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp470 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.

Baca berita selengkapnya di sini

5. Penghapusan Premium Disarankan Berbasis Kondisi Udara Daerah

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Sultan B Najamudin mendorong agar semangat menjaga kualitas lingkungan hidup dengan menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) harus mempertimbangkan kondisi nasional yang sedang dalam periode pemulihan ekonomi nasional.

Baca berita selengkapnya di sini

(ABD)