Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan stimulus tersebut merupakan pemberian pemerintah dan perusahaan setrum tersebut hanya menjalankan mandat.
"Kami sudah usulkan anggaran 2021, total usulan mencakup 33,04 juta pelanggan nilainya Rp4,66 triliun," kata Bob dalam webinar, Jumat, 22 Januari 2021.
Besaran usulan tersebut mencakup diskon tarif untuk pelanggan rumah tangga serta bisnis dan industri dengan daya 450 volt ampere (va) sebesar 100 persen, dan pelanggan rumah tangga daya 900 va sebesar 50 persen dengan jumlah mencapai 31,9 juta. Alokasi kompensasi yang diusulkan Rp3,8 triliun.
Kemudian stimulus berupa pembebasan abonemen dan rekening minimum bagi pelanggan sosial, bisnis dan industri dengan daya dimulai dari 1.300 VA ke atas. Stimulus ini memberikan keringanan bagi pelanggan yang pemakaian listriknya di bawah kWh minimum, mereka cukup membayar sesuai pemakaian sebenarnya. Jumlahnya sebanyak 1,1 juta pelanggan dengan alokasi usulan Rp844,5 miliar.
Usulan tersebut memang berbeda dengan alokasi yang disebutkan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya sebesar Rp4,57 triliun.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Hendra Iswahyudi mengatakan perbedaan tersebut lantaran belum mengikuti data terkini PLN meski selisihnya tidak signifikan. Hal ini seiring penambahan pelanggan yang mesti disubsidi
"Kita ikut usulan PLN kalau update terakhir demikian, kita evaluasi, kita rapatkan, clear. Kita sampaikan ke Pak Menteri ESDM untuk disampaikan ke Menteri ESDM agar jadi usulan di alokasi APBN," ujar Hendra.
(Des)