Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 17 Februari 2021, Corporate Secretary & Investor Relations Division Head Adaro Energy Mahardika Putranto mengatakan meski mengalami penurunan, capaian tersebut sedikit lebih tinggi dari target yang ditetapkan pada 2020 yakni sekitar 52 hingga 54 juta ton.
Sementara untuk volume penjualan batu bara di 2020, emiten bersandi ADRO mencatatkan kenaikan sembilan persen secara tahunan menjadi 54,14 juta ton.
Total pengupasan lapisan penutup pada 2020 mencapai 209,48 million bank cubic meter (mbcm), atau turun 23 persen secara tahunan, sejalan dengan target perusahaan untuk menurunkan nisbah kupas di 2020.
Adapun, nisbah kupas yang dicatat Adaro Energy pada 2020 mencapai 3,84 kali, di bawah panduan nisbah kupas yang ditetapkan sebesar 4,30 kali. Menurutnya, cuaca yang kurang baik di hampir sepanjang tahun merupakan tantangan bagi perusahaan untuk mencapai panduan nisbah kupasnya.
Sementara terkait portofolio penjualan pada 2020 didominasi oleh E4700 dan E4900 yang didukung oleh permintaan yang solid bagi kedua jenis batu bara ini.
Mahardika menyebutkan Asia Tenggara mendominasi penjualan batu bara Adaro Energy dengan persentase 49 persen. Disusul oleh pasar Asia Timur sebesar 25 persen, India sebesar 13 persen, dan Tiongkok 12 persen.
(DEV)