Hal tersebut diutarakan Erick dalam webinar bertajuk Next Generation Leaders for Great Future Business. Erick mengatakan untuk mencapai tujuan tersebut, sejak diamanatkan menjadi pembantu presiden, ia terus melakukan transformasi dalam pengelolaan BUMN.
Salah satunya yakni dengan memberikan kesempatan yang lebih besar pada generasi muda atau milenial untuk bisa duduk di jabatan tinggi BUMN.
Ia bilang saat ini keterwakilan generasi milenial di jajaran direksi BUMN memiliki porsi lima persen dari seluruh direksi yang menjabat. Demikian pula keterwakilan perempuan di jajaran direksi menjadi 15 persen.
"Ini bukan sekadar mendorong bahkan saya menjadikan persentase keterwakilan generasi muda dan perempuan sebagai KPI (Key Performance Indicator) bagi para direksi BUMN dalam menjalankan target ini," kata Erick, Kamis, 18 Februari 2021.
Erick mengatakan ia ingin agar lingkungan kerja BUMN dapat menunjang karir generasi muda dan perempuan untuk berkembang menjadi pemimpin berkualitas. Ia ingin agar para pemimpin ini juga dibekali dengan jargon Akhlak yang ia gaungkan yakni amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif.
Lebih jauh Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menambahkan dengan transformasi yang dilakukan di bidang sumber daya manusia (SDM) akan membawa kemajuan dan menjadikan BUMN makin berdaya saing.
"Transformasi ini penting sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing BUMN menjadi pemain global dan menjadikan BUMN sebagai pencetak talenta serta para pemimpin yang tidak sekadar memiliki kemampuan teknis dan leadership yang baik, tetapi juga berkarakter berperilaku yang luhur serta dapat menjadi teladan, tidak hanya bagi KBUMN tapi juga untuk Indonesia secara luas," jelas dia.
(SAW)