Setelah ditetapkan harga Rp14 ribu per liter, keberadaan minyak goreng sulit ditemui di sejumlah toko swalayan dan minimarket. Hal tersebut diungkapkan salah seorang pegawai minimarket di Jalan Kyai Abdullah Syafe'i, Jakarta. Rak tempat penyimpanan minyak goreng kemasan bahkan kosong sama sekali. Sementara stok dari toko juga telah habis.
"Pas harganya turun langsung diserbu dan langsung habis," ujar pegawai toko swalayan, Ahmad Arofin, Kamis, 20 Januari 2022.
Meski setiap toko swalayan membatasi pembelian maksimal dua liter per orang, namun banyak warga yang sengaja membawa anggota keluarga mereka untuk membeli minyak goreng. Sehingga minyak goreng di toko swalayan ini pun dengan cepat ludes terjual.

Minimarket sudah menerapkan harga minyak goreng satu harga. Foto: Metro TV/Dody Soebagio.
"Banyak yang bawa keluarga, karena satu orang maksimal membeli minyak goreng dua liter," ungkap Ahmad Arofin.
Salah seorang warga bernama Eka Kusniati (45) mengaku mencari minimarket yang memiliki stok minyak goreng, namun selalu kehabisan. "Sempat nyari namun enggak kebagian," ujarnya.
Ia mengaku sudah mendatangi bebeapa minimarket, namun tidak kebagian karena minyak goreng sudah diserbu warga. Eka berharap program minyak goreng satu harga ini terus berjalan. "Semoga pemerintah segera menstabilkan harga dan menjaga stok minyak goreng agar kebutuhan warga tetap terpenuhi," harapnya.
Sebelumnya, pemerintah mulai memberlakukan kebijakan harga minyak goreng Rp14 ribu per liter di seluruh Indonesia pada Rabu, 19 Januari 2022. Kebijakan ini berlaku untuk seluruh minyak goreng berbagai kemasan, yakni satu liter, dua liter, lima liter, dan 25 liter. Setelah informasi ini beredar luas, warga langsung menyerbu tempat-tempat yang menjual minyak goreng, seperti Alfamart dan Indomaret. (Mhd)
(AHL)