"Produksi minyak sawit Indonesia telah menunjukkan pemulihan yang terlihat dari kenaikan yang konsisten dalam tiga bulan terakhir," kata Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono melalui keterangan tertulis, Kamis, 12 November 2020.
Ia memaparkan produksi CPO mencapai 3,85 juta ton pada Juli naik menjadi 4,38 juta ton pada Agustus dan 4,73 juta ton pada September 2020. Meski begitulah secara year on year (yoy) sampai dengan September produksi 2020 masih minus 4,7 persen dari produksi 2019.
Nilai ekspor produk sawit pada September mencapai USD1.871 juta, naik 10 persen dibandingkan dengan nilai ekspor Agustus sebesar USD1.697 juta. Secara yoy sampai dengan September, nilai ekspor produk sawit 2020 mencapai USD15.498 juta atau lebih besar dari 2019 sebesar USD14.458 juta.
"Secara volume, ekspor September mencapai 2.764 ribu ton naik 81 ribu ton atau tiga persen dari Agustus sebesar 2.683 ribu ton," ungkapnya.
Ekspor ke Tiongkok pada September tercatat 645 ribu ton, naik dari 618 ribu ton pada Agustus. Ekspor ke India masih 351 ribu ton sementara ekspor ke Uni Eropa dan Pakistan pada September lebih rendah dari Agustus.
Adapun kenaikan ekspor terjadi dengan tujuan Brasil, Malaysia, Rusia, dan Afrika. Mukti merinci penjualan ekspor ke Brasil naik dengan angka 44 ribu ton, ke Malaysia 39 ribu ton, dan Rusia 37 ribu ton.
"Kenaikan ekspor ke Afrika mencapai 39 ribu ton dan yang menarik adalah bahwa ke sebagian besar negara Afrika sebenarnya terjadi penurunan tetapi kenaikan yang tinggi terjadi dengan tujuan Kenya sebesar 61 ribu ton dan Afrika selatan naik 33 ribu ton," tuturnya.
Mukti menambahkan konsumsi dalam negeri untuk pangan dalam empat bulan terakhir menunjukkan kenaikan yang konsisten dan pada September mencapai yakni 667 ribu ton. Secara kumulatif, konsumsi untuk pangan masih lebih rendah dari tahun lalu yakni -15,8 persen.
"Kenaikan konsumsi untuk oleokimia cenderung mendatar. Konsumsi untuk oleokimia September mencapai 151 ribu ton yang sama dengan Agustus dan hanya 3.000 ton lebih tinggi dari Juli. Secara yoy sampai dengan September konsumsi untuk oleokimia sudah lebih tinggi, naik 49 persen dari 2019," tuturnya.
Konsumsi minyak sawit untuk biodiesel pada September 2020 mencapai 630 ribu ton naik 54 ribu ton dari Agustus. Secara yoy, konsumsi untuk biodiesel tercatat naik 27,2 persen dari 2019.
"Kenaikan konsumsi dalam negeri dan ekspor menjadi menjadi harapan untuk mengantisipasi kenaikan produksi," pungkasnya.
(SAW)