"Saya ingin kedepannya kemampuan PPL diatas rata-rata. Ini penting agar kita semua bisa menjangkau tantangan baru termasuk tantangan agroklimat yang ada. Karena itu kuasai teknologi," ujar Syahrul, saat memberikan arahan langsung pada kegiatan Lokakarya Perhiptani, dikutip keterangan tertulis, Rabu, 25 November 2020.
Menurut Mentan, Perhiptani bisa menjadi lokomotif pasukan, khususnya pertanian Indonesia dalam mewujudkan pembangunan pertanian berkelanjutan yang berkonsep maju, mandiri, dan modern. Karena itu, kata Mentan, pihaknya telah menyiapkan kelembagaan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang terhubung langsung dengan pusat data Agriculture War Room (AWR).
"Kostratani menjadi sangat penting, karena di situ kita bisa memutus hubungan yang bisa merusak jalur pertanian dan juga bisa memutus rantai pasok yang merugikan para petani," katanya.
Mentan menegaskan, sejauh ini sektor pertanian merupakan sektor penting yang mampu menopang perbaikan ekonomi nasional akibat krisis pandemi covid-19 berkepanjangan. Mengenai hal ini, Syahrul menyampaikan bahwa pertumbuhan pertanian di kuartal III mencapai 2,15 persen. Bahkan pada kuartal I dan II, sektor pertanian cenderung menunjukan hasil positif.
Adapun nilai ekspor pertanian Indonesia pada periode Januari hingga September mencapai Rp304.57 triliun, atau naik 10,12 persen. Nilai ekspor tersebut merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir.
"Capaian ini masih bisa terus terjadi. Untuk itu saya sedang berusaha agar pada 2021 semua pertanian sudah menggunakan cara yang modern dalam mendobrak produktivitas," katanya.
(ROS)