“Saya mengikuti perkembangan pekerjaan PLTGU ini sejak groundbreaking, dan kami sangat mengapresiasi kinerja proyek yang telah menunjukkan kemajuan signifikan sampai dengan hari ini,” ujar Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur Kemenko Perekonomian dalam keterangan resmi, Kamis, 26 November 2020.
Hingga kini kemajuan konstruksi pembangkit sudah berjalan sekitar 90 persen. Sementara untuk konstruksi kapal Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) sudah mencapai progres 98,5 persen.
Dalam pelaksanaan kunjungan kerja tersebut, diberlakukan protokol kesehatan yang sangat ketat seperti wajib melakukan medical screening secara reguler, menggunakan masker, disediakan tempat cuci tangan, dan menjaga jarak. Hal ini demi menunjang kelangsungan kinerja proyek sesuai dengan target waktu yang diharapkan tanpa melupakan faktor kesehatan.
“Pemberlakuan protokol kesehatan di sini sangat bagus dan dikelola secara ketat. Seperti contoh sejak datang, saya wajib ke klinik untuk medical screening, lalu diwajibkan menggunakan masker dan perusahaan menyediakan fasilitas pendukung lainnya seperti hand sanitizer, wastafel cuci tangan, dan lain-lain,” cerita Sunandar.
Pelaksanaan proyek PLTGU Jawa-1 ini dilakukan melalui dua unit usaha yakni PT Jawa Satu Power (JSP) dan PT Jawa Satu Regas (JSR). Adapun kepemilikan saham JSP dimiliki oleh konsorsium PT Pertamina Power Indonesia (PPI) 40 persen, Marubeni 40 persen, dan Sojitz 20 persen.
Sedangkan saham JSR dimiliki oleh konsorsium PPI 26 persen, Marubeni 20 persen, Sojitz 10 persen, PT Humpuss Intermoda Transportasi 25 persen dan Mitsui OSK Lines (MOL) 19 persen.
(Des)