baca juga: Bahlil Ajak G20 Ambil Peran Dukung Pemulihan Ekonomi Global |
"Saat ini, ekonomi kreatif (ekraf) termasuk pelaku seni di dalamnya, menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia," ujar dia di Yogyakarta, Jawa Tengah, dikutip dari Antara, Rabu, 6 Juli 2022.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, pertumbuhan ekraf mencapai 5,06 persen dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 7,24 persen. Adapun secara keseluruhan, proyeksi PDB ekraf mencapai Rp1.274 triliun pada 2021.
"Kita sudah masuk era digital, dan sekarang ada Non Fungible Token (NFT) yang dapat dimanfaatkan oleh teman-teman pelaku seni," ucap Menkop.
Lebih lanjut, kehadiran teknologi digital membuat gaya hidup di seluruh dunia hampir seragam.
"Siapa yang punya penetrasi kuat untuk masuk ke dalam gaya hidup dunia maka harus bisa menentukan, apakah mau menjadi followers atau trendsetter (pencipta tren)," ungkapnya.
Menurut Teten, pelaku ekraf harus memiliki kemampuan membuat narasi yang kuat tentang aktivitas seni di dalam ekosistem digital mengingat setiap negara sedang mencari keunggulan domestik masing-masing.
Di Indonesia, Menkop menganggap sektor seni budaya dapat menjadi unggulan domestik yang dapat diperkuat. Ia mengharapkan seni di Tanah Air bisa terus bertumbuh, sehingga berdampak terhadap perekonomian bangsa.
"Semua lembaga dunia memprediksi, Indonesia akan menjadi lima negara besar dunia di 2045 setelah Amerika, Tiongkok, dan India. Kita harus menyiapkan mentalitas negara maju, bukan lagi inlander bukan lagi imperior, harus siap menjadi negara maju," kata Teten.
(SAW)