“Kita bisa saling bekerja sama di bidang perdagangan dan juga pengembangan energi seperti hydro power dan renewable energy,” kata JK saat bertemu dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Afghanistan Nisar Ahmad Ghoryani di Istana Presiden Afghanistan Char Chinar Palace di Kabul, Kamis, 24 Desember 2020.
JK menyebut berbagai rencana kerja sama tersebut bisa ditindaklanjuti dengan membuat memorandum of understanding (MoU) antara duta besar kedua negara. JK berjanji mempertemukan Dubes Afghanistan untuk Indonesia dengan Menteri Perdagangan M Lutfi dalam waktu dekat.
“Kebetulan Menteri Perdagangan Indonesia yang baru saya kenal cukup dekat,” ujar Wakil Presiden ke-10 dan 12 itu untuk meyakinkan pemerintah Afghanistan.
JK juga mengajak pemerintah Afghanistan mengirimkan pelajarnya ke Indonesia untuk belajar mengenai energi dan ekonomi syariah. “Jadi di samping belajar mengenai Islam moderat, kita juga melakukan kerja sama di bidang pendidikan umum,” jelasnya.
Namun, kata JK, berbagai rencana kerja sama tersebut bisa semakin mudah apabila proses perdamaian di Afghanistan bisa terwujud. “Karena itu kita berharap konflik kekerasan di Afghanistan bisa sesegera mungkin diakhiri,” katanya.
Baca: Jusuf Kalla Temui Ma’ruf Amin Bahas Indonesia-Afghanistan
Sementara itu, Menteri Nisar mengatakan, negaranya memiliki potensi bisnis yang bisa digarap investor Indonesia. Salah satunya mengembangkan industri energi yang masih terbatas jumlahnya di Afghanistan. “Karena itu kita berharap kerja sama antar kedua negara bisa diimplementasikan,” ujarnya.
Senada dengan JK, Nisar mengakui berbagai rencana kerja sama di bidang perdagangan dan investasi tersebut tidak bisa direalisasikan apabila perdamaian di Afghanistan belum tercipta. “Mudah-mudahan konflik di Afghanistan bisa segera diakhiri,” harapnya.
(AZF)