Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno akan menghadiri undangan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations General Assembly) pada, Rabu, 4 Mei 2022.
Sandiaga akan memaparkan terkait pariwisata berkelanjutan dan pengembangan desa wisata Tanah Air. Menparekraf pun berangkat menuju New York, Amerika Serikat pada hari kedua Idulfitri hari ini.
"Saya akan menghadiri undangan dari Ketua Majelis Sidang Umum PBB, Abdulla Shahid dalam acara High-Level Thematic Debate," ujar Sandiaga dalam keterangan resminya, Selasa, 3 Mei 2022.
Sandiaga berencana menjadi juru kunci pembicara dalam pertemuan di PBB tersebut. Ia menekankan pentingnya pengembangan pariwisata berkelanjutan.
"Kami akan terus mendorong pengembangan investasi pariwisata berkelanjutan yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat luas," ucapnya.
Salah satu realisasinya, ungkap Sandiaga, terkait community-based tourism atau disebut sebagai pariwisata berbasis masyarakat, yang terimplementasi dalam program pengembangan desa wisata.
Hal ini, katanya, dianggap sesuai dengan rencana strategis United Nations World Tourism Organization (UNWTO) atau Organisasi Pariwisata Dunia.
"Rencana ini sebagai upaya pemulihan sektor pariwisata dunia yang lebih berkualitas dan berkeadilan untuk masyarakat," pungkasnya.
Sandiaga akan memaparkan terkait pariwisata berkelanjutan dan pengembangan desa wisata Tanah Air. Menparekraf pun berangkat menuju New York, Amerika Serikat pada hari kedua Idulfitri hari ini.
"Saya akan menghadiri undangan dari Ketua Majelis Sidang Umum PBB, Abdulla Shahid dalam acara High-Level Thematic Debate," ujar Sandiaga dalam keterangan resminya, Selasa, 3 Mei 2022.
Sandiaga berencana menjadi juru kunci pembicara dalam pertemuan di PBB tersebut. Ia menekankan pentingnya pengembangan pariwisata berkelanjutan.
"Kami akan terus mendorong pengembangan investasi pariwisata berkelanjutan yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat luas," ucapnya.
Salah satu realisasinya, ungkap Sandiaga, terkait community-based tourism atau disebut sebagai pariwisata berbasis masyarakat, yang terimplementasi dalam program pengembangan desa wisata.
Hal ini, katanya, dianggap sesuai dengan rencana strategis United Nations World Tourism Organization (UNWTO) atau Organisasi Pariwisata Dunia.
"Rencana ini sebagai upaya pemulihan sektor pariwisata dunia yang lebih berkualitas dan berkeadilan untuk masyarakat," pungkasnya.
(HUS)