"Memang saat ini di tengah pandemi covid-19, harga rumput laut di Sabu Raijua memang anjlok tapi kami bersyukur karena turunnya tidak drastis," kata Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke, dikutip dari Antara, Rabu, 24 Juni 2020.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan dampak pandemi covid-19 terhadap pasar rumput laut yang merupakan komoditi unggulan di Kabupaten Sabu Raijua.
Bupati Nikodemus menyebutkan harga rumput laut yang sebelumnya sebesar Rp24 ribu per kilogram (kg) turun pada kisaran Rp20 ribu per kg hingga Rp18 ribu per kg.
Menurut dia, anjloknya harga ini masih bisa dimaklumi akibat berkurangnya permintaan di tengah situasi pandemi covid-19 tersebut.
"Tetapi ini tidak drastis menurut hitungan kami, karena dibandingkan tahun-tahun sebelumnya itu, harga rumput laut anjlok sampai Rp9.000 per kg, bahkan sampai Rp7.000 per kg," katanya.
Bupati Nikodemus mengatakan situasi pandemi covid-19 ini memang menjadi kendala pemasaran komoditi rumput laut karena berkurangnya permintaan pasar utama yakni dari Surabaya, Jawa Timur.
Namun tidak semua hasil produksi tidak bisa dipasarkan melainkan ada juga yang dipasarkan dengan harga yang turun tersebut.
"Memang kebanyakan pembeli yang dari Surabaya belum bisa datang, walaupun ada yang datang mereka juga menyampaikan bahwa di Surabaya juga harganya anjlok," jelasnya.
"Untuk pembeli yang datang ini tetap kami ijinkan masuk dengan melalui penerapan protokol terkait pencegahan covid-19," ujar dia.
Bupati Nikodemus menambahkan meskipun pemasaran komoditas rumput laut belum lancar secara keseluruhan, pihaknya bersyukur karena di tengah kondisi pandemi covid-19 ini, ada juga masih bisa dipasarkan sehingga masyarakat atau pembudidaya bisa terbantu.
(SAW)