"Stok kedelai pada akhir 2020 sendiri sebanyak 411 ribu ton, perkiraan impor pada 2021 sebanyak 2,6 juta ton, hingga Maret akan diimpor 650 ribu ton," kata Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi dikutip dari Mediaindonesia.com, Rabu, 13 Januari 2021.
Kenaikan harga kedelai di masyarakat membuat pengrajin tahu tempe menjerit. Pada November 2020 harga kedelai di distributor harganya Rp7.000-Rp8.000 per kg, kemudian Desember naik menjadi Rp8.500 per kg, dan Januari 2021 naik lagi menjadi Rp9.200 per kg.
"Kami terus bekerja sama dengan stakeholder terutama dengan Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan. Solusi yang diambil bersama adalah untuk 100 ke depan menurunkan harga kedelai di distributor menjadi Rp8.500 per kg," ungkapnya.
Perajin tempe tahu sendiri mengambil kedelai dari distributor, sementara harga eceran kedelai mencapai Rp10.400 per kg. Di kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menyebutkan total keseluruhan impor kedelai lebih dari lima juta ton untuk bahan baku tahu tempe dan lainnya.
"Untuk tahu, tempe, industri tepung dan lainnya impor kedelai seluruhnya menjadi hampir lima juta ton lebih. Tahu tempe sendiri 2,6 juta ton," pungkas dia.
(Des)