Ketua Umum Gapmmi Adhi Lukman melaporkan bahwa ekspor produk mamin baik setengah jadi maupun olahan pada periode Januari-Juli 2020 tercatat sebesar USD4,33 miliar. Sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya justru hanya sebesar USD4,10 miliar.
"Di masa pandemi ini kita masih bisa meningkatkan ekspor kita. Ini saya harapkan bisa memberi semangat bagi kita semua bahwa kita tidak perlu takut ekspor, dan bahkan ekspor kita tidak turun secara keseluruhan," ujar Adhi dalam sebuah webinar di Jakarta, Senin, 28 September 2020.
Adhi membeberkan, dari 15 tujuan ekspor utama produk-produk mamin RI, ada 10 negara yang mengalami kenaikan. Di antaranya Singapura, Kamboja, Thailand, Brunei Darussalam, Myanmar, Tiongkok, Korea Selatan, Selandia Baru, Australia, dan India.
Dengan capaian ini, Adhi meminta usaha kecil dan menengah (UKM) mengambil peluang dalam menjamah pasar ekspor. "Saya mengajak teman-teman semuanya agar bagaimana kita bisa mendorong untuk peningkatan ekspor lebih jauh lagi," pintanya.
Meskipun begitu, ia mengaku masih terdapat banyak tantangan yang dihadapi pelaku UKM pangan, utamanya terkait non tarif. Mulai dari mutu, standar, label, regulasi di negara tujuan, mengenal etnik dan kebiasaan konsumen di negara tujuan, perang dagang, hingga inovasi produk.