"Nilai ekspor Sumut ke RRT hingga Juli masih USD520,688 juta, sementara impor Sumut ke RRT sudah USD666,093 juta," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Sumut Syech Suhaimi, dikutip dari Antara, Selasa, 22 September 2020.
Menurut dia, defisit perdagangan antara Sumut dan RRT semakin terdorong adanya pandemi covid-19. Pandemi covid-19 membuat ekspor Sumut ke RRT terganggu akibat pengapalan terhambat dan permintaan turun.
"Baru mulai Juli, nilai ekspor Sumut ke RRT meningkat," tuturnya.
Pada Juli 2020, nilai ekspor Sumut ke RRT sudah senilai USD120,317 juta dari Juni yang tercatat USD80,961 juta. Nilai ekspor Sumut ke RRT yang naik sejak Juli itu antara lain didorong meningkatnya volume dan harga ekspor Crude palm Oil (CPO) dan produk turunannya serta karet dan barang dari karet.
"Ekspor CPO dan barang dari karet mendominasi ekspor Sumut ke RRT," katanya.
Pengamat ekonomi Sumut Wahyu Ario Pratomo menyebutkan defisitnya perdagangan Sumut dengan RRT harus dicermati karena sebelumnya perdagangan Sumut ke RT selalu surplus. Apalagi, ujar Wahyu, impor Sumut dari RRT antara lain merupakan barang konsumsi seperti produk makanan dan minuman.
"Harus ada penguatan ekspor ke RRT dan sebaliknya perlu dikurangi impor dari RRT," pungkasnya.
(ABD)