"Penting pertama adalah return berapa persen, investor kan cari return," kata Anggota Dewan Pengawas INA Darwin Cyril Noerhadi dalam webinar Prospek BUMN 2021 sebagai Lokomotif PEN dan SWF, Kamis, 4 Maret 2021.
Menurut Cyril, kepastian return juga harus dibarengi dengan edukasi mengenai risiko investasi. Sebab dalam setiap investasi pasti ada risiko yang mesti dipahami oleh investor.
Untuk memahami risiko tersebut, perlu dilakukan uji tuntas atau due diligence terhadap target aset yang akan diinvestasikan. Investor harus diberi pemahaman terkait aset baik greenfield maupun brownfield.
Misalnya, sejauh mana return kinerja dari aset yang sudah beroperasi, kinerjanya dalam 3 sampai 5 tahun sejak aset tersebut beroperasi. Kemudian jaminan bahwa INA ikut terlibat dalam investasi di aset tersebut.
"Jadi itu cara kita menarik investor asing," pungkas dia.
Adapun sektor prioritas investasi yakni pembangunan infrastruktur transportasi termasuk jalan tol, pelabuhan maupun bandar udara. Rentang waktu investasinya untuk menengah-panjang antara 5 sampai 10 tahun dengan fokus geografis dalam negeri.
(Des)