Jakarta: Pemerintah mengincar pemasukan dari potensi belanja wisatawan domestik sebesar USD10 miliar atau sekitar Rp140,8 triliun di saat pandemi. Pasalnya, angka tersebut didapat dari data pengeluaran wisatawan Indonesia yang bepergian ke luar negeri sebelum virus korona melanda.
"Kami melihat (wisatawan) domestik kita sebelum pandemi, banyak yang ke luar negeri dengan nilai lebih dari USD10 miliar. Sekarang sedang dikembangkan bagaimana agar uang itu yang biasanya dikeluarkan di luar negeri oleh wisatawan Indonesia didorong untuk tetap di domestik kita," ungkap Deputi bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo Rene Matthew Manuhutu dikutip dari Mediaindonesia.com, Sabtu, 20 Februari 2021.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah, kata Odo, ialah dengan memberlakukan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE atau kepanjangan dari Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan).
"Kegiatan pariwisata harus memperhatikan aspek protokol kesehatan. Harus menjaga keseimbangan aspek kesehatan dan ekonomi. Bagaimana kuartal kedepannya ada perbaikan dan mendukung (pemulihan) ekonomi kreatif," jelas Odo.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Fransiskus Teguh menuturkan, destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan harus diiringi dengan percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM.
Selain, saat ini program vaksinasi covid-19 dianggap dapat mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. "Adanya program vaksinasi, penerapan CHSE, itu adalah upaya-upaya yang membangun lingkungan pariwisata lebih kondusif. Sehingga, diharapkan ada perkembangan wisatawan mancanegara atau wisatawan nusantara," pungkasnya.
"Kami melihat (wisatawan) domestik kita sebelum pandemi, banyak yang ke luar negeri dengan nilai lebih dari USD10 miliar. Sekarang sedang dikembangkan bagaimana agar uang itu yang biasanya dikeluarkan di luar negeri oleh wisatawan Indonesia didorong untuk tetap di domestik kita," ungkap Deputi bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo Rene Matthew Manuhutu dikutip dari Mediaindonesia.com, Sabtu, 20 Februari 2021.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah, kata Odo, ialah dengan memberlakukan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE atau kepanjangan dari Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan).
"Kegiatan pariwisata harus memperhatikan aspek protokol kesehatan. Harus menjaga keseimbangan aspek kesehatan dan ekonomi. Bagaimana kuartal kedepannya ada perbaikan dan mendukung (pemulihan) ekonomi kreatif," jelas Odo.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Fransiskus Teguh menuturkan, destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan harus diiringi dengan percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM.
Selain, saat ini program vaksinasi covid-19 dianggap dapat mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. "Adanya program vaksinasi, penerapan CHSE, itu adalah upaya-upaya yang membangun lingkungan pariwisata lebih kondusif. Sehingga, diharapkan ada perkembangan wisatawan mancanegara atau wisatawan nusantara," pungkasnya.
(Des)