"Perolehan kontrak baru hingga September 2021 tersebut meningkat 14,62 persen secara year on year atau yoy dibandingkan September 2020 sebesar Rp11,76 triliun," kata Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero) Yuyus Juarsa dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 26 Oktober 2021.
14 proyek daerah yang digarap PTPP:
- Junction Dawuan Tol sebesar Rp825 miliar.
- Pegadaian Tower sebesar Rp594 miliar.
- Dredging Benoa sebesar Rp583 miliar.
- Gedung Kejaksaan Agung RI sebesar Rp500 miliar.
- Kantor Gubernur Papua sebesar Rp357 miliar.
- Bandara Labuan Bajo sebesar Rp357 miliar.
- Jalan KIT Batang Fase 1.4 sebesar Rp350 miliar.
- Penataan Kawasan Pura Besakih sebesar Rp344 miliar.
- Mandalika Infrastructure Fase 2 sebesar Rp342 miliar..
- Infrastruktur Kabupaten Alor sebesar Rp271 miliar.
- RS Banten sebesar Rp241 miliar.
- Taman Ismail Marzuki Phase 3 Rp226 miliar.
- Irigasi Bintang Bano sebesar Rp212 miliar.
- Pekerjaan tambah jalan Tol Manado-Bitung sebesar Rp208 miliar.
Jenis proyek baru PTPP:
- Jalan dan jembatan sebesar 47,99 persen
- Gedung sebesar 35,91 persen.
- Irigasi sebesar 6,09 persen.
- Pelabuhan sebesar 5,20 persen.
- Industri sebesar 2,01 persen.
- Bandar udara sebesar 1,48 persen.
- Pembangkit listrik sebesar 0,74 persen.
- Minyak dan gas sebesar 0,58 persen.
Saat ini, perseroan tetap menjalankan strategi yang telah disusun sebelumnya dimana untuk strategi jangka pendek dan akan terus mempertahankan peningkatan kapabilitas perusahaan di sektor infrastruktur, gedung, jalan dan jembatan, serta infrastruktur air, pelabuhan dan juga bandara.
"Begitu pula pada sektor engineering, procurement, dan construction atau EPC, perusahaan akan terus melakukan ekspansi pada sektor energi baru terbarukan," ujar Yuyus.
(Des)