Efektivitas stimulus ekonomi dan upaya keluar dari resesi
Merujuk pada ekonomi RI yang resmi masuk jurang resesi pada kuartal III-2020, Direktur Center of Econoic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai pemerintah perlu melakukan perombakan terhadap sejumlah stimulus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dianggap belum efektif mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bhima menjelaskan program stimulus yang tepat dan efektif dapat memulihkan keadaan perekonomian Indonesia dari resesi.
"Yang harus dilakukan adalah merombak stimulus PEN yang dianggap tidak membantu sektor usaha, misalnya, Kartu Prakerja, kemudian bantuan subsidi bunga dan penempatan dana di perbankan," kata Bhima, dikutip dari Antara.
Bhima menjelaskan stimulus tersebut dianggap tidak efektif untuk menyokong pergerakan ekonomi, seperti yang diharapkan pemerintah. Menurut dia, stimulus PEN dapat dialihkan pada industri atau jasa kesehatan, perlindungan sosial, dan penguatan bantuan subsidi untuk UMKM yang terdampak pandemi covid-19.
Kartu prakerja
Meski dianggap tidak efektif, kartu prakerja menjadi program yang dilanjutkan pemerintah pada 2021. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap sepanjang 2021 atau dari gelombang 12 sampai dengan gelombang 20 ada sebanyak 5,2 juta yang sudah diterima dan mendapatkan insentif Rp3,8 juta (per peserta) dengan total Rp7,3 triliun.
Sementara itu Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja mengungkapkan, sepertiga dari total penerima Kartu Prakerja kini sudah bekerja. Dari jumlah mereka yang berubah status menjadi sudah bekerja itu, perbandingan antara menjadi pelaku wirausaha dan karyawan hampir berimbang.
"Proporsi hampir 50:50 antara mereka yang sebelumnya menganggur kemudian menjadi wirausahawan dan karyawan itu konsisten dengan data serupa pada 2020," kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari.
Hingga pelaksanaan gelombang 21, Program Kartu Prakerja telah menjangkau 11,4 juta penerima, yakni 5,6 juta peserta pada 2020 dan 5,8 juga peserta pada 2021. Rata-rata peserta program Kartu Prakerja mengambil dua pelatihan atau lebih, namun Denni mencatat ada juga peserta yang sampai menyelesaikan 10 pelatihan dengan dana Rp1 juta yang tersedia.