Dua gol kemenangan Laskar Mataram, julukan PSIM, dicetak Yoga Pratama (menit 28) serta sepakan penalti Dwi Raffi Angga (menit 54). Kemenangan ini sekaligus memutus rekor buruk kekalahan dalam beberapa laga terakhir.
PSIM tampil dominan menjamu Persatu Tuban di kandang. Sejumlah ancaman ke barisan pertahanan lawan, termasuk dari Ichsan Pratama serta Rosi Noprihanis beberapa kali mengancam gawang Persatu yang dikawal eks kiper Tim Nasional U-19, Rully Destrian.
PSIM memecah kebuntuan lewat gol Yoga Pratama setelah sepakannya dari dalam kotak penalti mengoyak jalan gawang Tuban. PSIM memimpin 1-0 hingga babak pertama usai.
Kondisi di babak kedua tak jauh beda. PSIM mendapat hadiah penalti dari wasit Mansyur usai Dwi Raffi Angga dijatuhkan pemain belakang Tuban di area terlarang pada menit 47. Kondisi ini sempat menjadi masalah lantaran keputusan wasit dinilai kontroversial dan para pemain Persatu memilih mogok melanjutkan pertandingan.
Setelah laga sempat terhenti sekitar lima menit, pertandingan kembali dilanjutkan. Dwi Raffi yang menjadi eksekutor penalti tanpa kesulitan membawa PSIM menjauh 2-0.
Persatu sempat beberapa kali merepotkan barisan belakang Persatu. Sayang, hingga laga bubaran skor tak berubah dan tetap 2-0 untuk kemenangan PSIM.
Pelatih PSIM, Liestiadi merasa raihan tiga poin ini sangat penting bagi timnya. "Dengan tiga poin ini otomatis kami tak terdegradasi," kata dia usai pertandingan.
Ia melihat para pemain PSIM mampu menunjukkan determinasi di lapangan dengan baik. Liestiadi mengingatkan ke anak asuhnya agar segera begerak usai kehilangan bola.
Di sisi lain, pihaknya juga memperbaiki bagaimana permainan PSIM saat mengalahkan Madura FC. "Selanjutnya kami akan menatap laga melawan Persis (Solo) di laga terakhir," kata dia.
Kemenangan ini membuat koleksi nilai PSIM menjadi 27 atau sama dengan Persis Solo. Jika Persis berada di posisi ke lima klasemen sementara Liga 2 wilayah timur, PSIM berada satu tingkat di bawahnya. Kedua tim akan bertemu pada 21 Oktober 2019 mendatang.
Salah satu tim yang menang akan lolos babak delapan besar Liga 2 dengan sejumlah catatan. Salah satunya Martapura FC harus kalah atau hanya bermain imbang dengan PSBS Biak, atau Persiwar Waropen gagak meraih poin di dua laga terakhir.
Sementara, pelatih Persatu Tuban, Bambang Sumantri, mengatakan timnya bermain tidak begitu buruk. Ia menilai tensi pertandingan berlangsung tinggi meski timnya mengalami penurunan performa dibandingkan sejumlah laga sebelumnya. Kekalahan ini pun membuat mereka tertahan di zona degradasi.
Persatu Tuban setidaknya pernah menang melawan Persik Kediri dan Mitra Kukar. Kedua tim yang Persatu kalahkan tersebut selalu mengalahkan PSIM.
"Evaluasi kami soal mental pemain. Tim kami banyak dihuni pemain muda. Kita akan maksimalkan dua laga away terakhir melawan Waropen dan Madura FC," ujarnya.
Video: Disarankan Bertahan, Havertz: Semua Keputusan Ada Ditangan Saya
(GRG)