Berangkat dari permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan selama pandemi covid-19, Kementerian pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) terus menyusun formula yang cocok dalam menghadapi permasalahan ini.
Pemberian alternatif dari Kurikulum 2013 merupakan jalan keluar yang diberikan Kemendikbud-Ristek dalam menyelesaikan masalah tersebut. Pada tahun ajaran 2022-2024, Kemendikbud-Ristek memberikan tiga opsi kurikulum, yaitu Kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum prototipe.
Kurikulum darurat merupakan versi lebih ringkas dari kurikulum 2013 untuk mengejar ketertinggalan selama pandemi covid-19. Sementara itu, kurikulum prototipe merupakan kurikulum pengembangan dari Kurikulum 2013 yang telah diterapkan saat ini.
Namun, terdapat hal yang menarik dari kurikulum prototipe. Dalam kurikulum prototipe, guru diberi kebebasan dalam menentukan metode pembelajaran yang sesuai. Selain itu, murid dapat diikutsertakan dalam proyek-proyek yang bertujuan memberikan pembelajaran melalui pengalaman secara langsung. Hal ini menjadi angin segar bagi perkembangan dunia pendidikan yang terpukul akibat pandemi covid-19. Dok: Fokus Media Indonesia (IMR)
Editor : wijokongko